Pangandaran, inakor.id – Kabupaten Pangandaran akan genap berusia 13 tahun pada 25 Oktober 2025. Menyambut momen istimewa tersebut, Pemerintah Kabupaten Pangandaran meluncurkan logo Milangkala terbaru yang langsung mencuri perhatian. Logo ini tidak hanya menampilkan angka, bentuk, dan warna, tetapi juga mengandung filosofi mendalam yang merefleksikan perjalanan daerah serta harapan ke depan.
Kasubag Dokpim Setda Pangandaran Galih Avomegi menjelaskan, slogan yang diusung dalam perayaan kali ini, “Pangandaran Melesat, Masyarakat Maju Pesat”, menjadi semacam doa bersama. Harapan besar agar kemajuan daerah dapat berjalan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Kata-kata sederhana itu ingin menegaskan bahwa pembangunan yang dikerjakan pemerintah tidak hanya soal infrastruktur dan pariwisata, tetapi juga tentang rakyat yang merasakan manfaatnya secara langsung.
“Jika pada tahun-tahun sebelumnya Pangandaran identik dengan simbol ikan marlin yang menonjol, logo ke-13 hadir dengan sentuhan berbeda. Desain kali ini jauh lebih kompleks dan detail, seakan ingin menunjukkan bahwa Pangandaran tidak sekadar melangkah, tetapi siap berlari lebih kencang menuju masa depan,” katanya via pesan Whatsapp, Kamis (25/9/2025).
Logo ini mulai digunakan sejak 23 September hingga 31 Oktober 2025. Penggunaannya meliputi surat kedinasan, baliho, media sosial, bahkan sampai ke sekolah-sekolah.
Setiap elemen dalam logo Milangkala ke-13 membawa pesan tersendiri:
Angka 1 berbentuk marlin: menggambarkan kecerdasan, keindahan, dan semangat juang. Marlin yang melesat memberi simbol Pangandaran yang terus bergerak maju.
Angka 3 dengan ombak, daun, dan genggaman tangan: ombak menjadi lambang dinamika kehidupan sekaligus pariwisata bahari, daun melukiskan kesuburan alam, sedangkan genggaman tangan melambangkan persatuan dan kebersamaan masyarakat.
Bingkai berbentuk hati: menunjukkan bahwa masyarakat Pangandaran dikenal ramah, guyub, dan penuh cinta terhadap tanah kelahiran.
Gradasi warna merah, hijau, biru, dan kuning: masing-masing melambangkan semangat, kesuburan, kejernihan, serta optimisme dalam menatap masa depan.
Ulang tahun ke-13 bagi sebuah daerah bukan sekadar angka seremonial. Usia ini bisa dipandang sebagai titik kematangan untuk mengevaluasi sejauh mana pembangunan telah memberi dampak. Dari sektor pariwisata yang terus tumbuh, geliat ekonomi kreatif, hingga pelayanan publik yang semakin baik, semua menjadi tolok ukur apakah Pangandaran benar-benar “melesat” sesuai dengan tagline yang diusung.
Logo baru ini diharapkan tidak hanya mempercantik perayaan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa pembangunan harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Filosofi yang tersirat di dalamnya hendaknya menjadi inspirasi bersama—pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat—untuk bergerak maju dengan langkah yang lebih mantap,” tandas Galih
Galih menambahkan, peringatan hari jadi kali ini bukan hanya tentang perayaan. Lebih dari itu, momentum ini untuk memperkuat komitmen bersama agar Pangandaran tumbuh sebagai daerah wisata unggulan yang tetap menjaga harmoni alam dan masyarakatnya. Dengan semangat kebersamaan, cita-cita “Pangandaran Melesat, Masyarakat Maju Pesat” diharapkan tidak berhenti sebagai slogan.
“Ini melainkan benar-benar menjadi kenyataan yang dirasakan oleh seluruh lapisan warga,” pungkasnya**
(Agit Warganet)



Tinggalkan Balasan