Pangandaran, inakor.id – Sebulan yang lalu Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran sudah mengadakan kegiatan Ngopi Bareng dengan seluruh stakeholder kepariwisataan tentang penanganan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin, H.M.M mengatakan, di pinggir pantai selatan Pangandaran diharapkan pemerintah daerah (pemda) dengan segera melakukan konsolidasi dalam rangka persiapan Nataru, karena ini adalah merupakan kegiatan tahunan.
“Sudah menjadi permasalahan yang bukan baru lagi diantaranya kemacetan dan pedagang musiman, nah disini harus mengatur strategi seperti apa. Merujuk dari data kejadian-kejadian tahun lalu harus menjadi suatu rujukan, terutama lahan parkir titik-titiknya harus diatur sejak sekarang,” Katanya kepada inakor.id Rabu, (06/12/2023)
Sudah menjadi permasalahan yang bukan baru lagi kemacetan dan pedagang musiman. Di sini harus mengatur strategi seperti apa. Merujuk dari data kejadian-kejadian tahun lalu.
“Harus menjadi suatu rujukan, terutama lahan parkir titik-titiknya harus diatur sejak sekarang,” terang Asep Noordin
Menurut dirinya, untuk lahan parkir bisa menggunakan lapang Ketapang Doyong, Paamprokan, dan lahan-lahan parkir yang tersedia di daerah destinasi wisata.
“Ada masukan bahwa bus dan truk untuk tidak masuk ke area destinasi wisata, artinya tidak masuk ke pantai timur atau barat, tapi disiapkan tempat parkir khusus,” jelas Asep Noordin
Selain itu juga rekayasa keluar masuk kendaraan harus diatur, apalagi sekarang sudah punya jalur-jalur baru.
“Sehingga bisa dimanfaatkan untuk keluar masuk kendaraan atau mengatur rekayasa kendaraan supaya supaya bisa mengurai kemacetan,” ucap Asep Noordin
Lebih lanjut Asep Noordin mengatakan, sedangkan untuk pedagang musiman biasanya terjadi. Kata dia ini harus ditertibkan juga, yang biasa jualan di Pangandaran atau asli orang Pangandaran malah tidak bisa menikmatinya. Disini pemerintah perlu untuk melakukan langkah-langkah mengidentifikasi, menginventalisir, mencegah dari awal-awal supaya tertib.
“Komitmen pedagang terhadap harga-harga juga harus dimusyawarahkan, karena selalu menjadi komplen dari para wisatawan, jangan mentang-mentang Natal dan Tahun Baru kemudian harga-harganya melambung tinggi,” ucapnya
Bisa juga itu timbul oleh para pedagang musiman, karena mereka datang ke sini harus memikirkan sewa kontrakan, sewa lahan, dan sebagainya. “Jadi bisa juga mempengaruhi dalam harga dalam penjualan,” pungkas Asep Noordin (Agit Warganet)