ORANG SUNDA JUGA BISA

JABAR, Inakor.id — Kalimat ini adalah merupakan judul buku karya Kang Dedi Mulyadi. Buku kecil ini saya miliki tiga tahun yang lalu.

Dalam salah satu video saya, buku ini kebetulan sedang berada di meja studio tepatnya di hadapan saya. Sebabnya, karena sedang perubahan bentuk dan posisi properti studio dua hari lalu.

banner 336x280

Video saya buat dengan buku di hadapan saya, sebagai respon dan pendapat atas pesan seorang teman lewat Whatsapp. Pesan tersebut terkait dengan akun facebook atas nama Kang Dedi Mulyadi

Saya sampaikan dua hal (dan bisa ditonton) di video lengkap di Tiktok pribadi saya. Pesan Whatsapp nya kira-kira seperti ini. “Bang, itu makin lama,-makin meresahkan postingan facebook atas nama Kang Dedi Mulyadi yang sudah dikuasai orang lain” Apa saran Abang terkait persoalan itu?” Lalu saya jawab “Tenang dan santai Kang”. Sambil berikan emoticon tersenyum.

Mungkin teman saya berpikir bingung. Kenapa saya bersikap tenang dan santai seperti jawaban itu. Namun saya ambil langkah untuk menjelaskan bukan hanya kepada teman yang kirim pesan. Tetapi membuat satu video sebagai jawaban atas masalah yang terjadi untuk disebarluaslan ke media sosail.

Lewat tulisan ini saya buka sedikit. Ada dua hal sebagai esensi video tersebut saya buat.

Esensi pertama; Terkait akun atas nama Kang Dedi Mulyadi sudah lama diketahui oleh Kang Dedi Mulyadi sendiri dikuasai dan dimanfaatkan oleh orang lain.

Pertanyaannya, kenapa Kang Dedi Mulyadi membiarkan dan tidak mengambil langkah ambil alih segera?

Langkah membiarkan Facebook tersebut dikuasai oleh orang lain adalah langkah cerdas Kang Dedi Mulyadi. Kenapa saya sebut cerdas, karena dengan membiarkan mereka menguasai, maka akan terlihat siapa dan kelompok mana yang berupaya menyerang Kang Dedi Mulyadi di ruang publik. Khususnya media sosial.

Berikutnya dengan membiarkan mereka mengelola akun tersebut, maka akan terlihat seberapa paham netizen dalam melihat dan menilai Kang Dedi Mulyadi.

Hal lain dengan membiarkan keadaan facebook tersebut dikuasai pihak lain merupakan karakter Kang Dedi Mulyadi yang tidak suka dengan polemik. Apalagi polemik tersebut hal-hal yang menurutnya tidak terlalu penting bagi rakyat.

Bahkan dalam satu kesempatan Kang Dedi Mulyadi menyampaikan, kalau mereka mau ambil akun facebook itu, yasilahkan ajalah. Kita bikin baru lagi. Mungkin mereka lebih membutuhkan.

Pernyataan enteng Kang Dedi Mulyadi tersebut awalnya bagi saya agak aneh. Tetapi setelah baca buku karya Kang Dedi Mulyadi “Orang Sunda Juga Bisa!” ternyata prinsip tidak ambil pusing Kang Dedi Mulyadi atas akun Facebook tersebut didasari oleh sikap, philosofi dan cara pandang Kang Dedi Mulyadi tentang masa depan Jawa Barat.

Esensi kedua; Lantas siapa dibalik pengambilalihan, penguasaan dan pemanfaatan akun atas nama Kang Dedi Mulyadi, yang belakangan memposting berita-berita terkait tokoh lain dari Jawa Barat?

Jawabannya sederhana. Silahkan lihat akun Facebook atas nama Kang Dedi Mulyadi di handhone anda. Dari semua berita yang diposting, caption masing-masing postingan dan frekuensi posting di beranda facebook tersebut akan sangat jelas kemana facebook itu diarahkan.

Dengan melihat setiap postingan, maka tidak dibutuhkan keahlian apapun dan dengan mudah menyimpulkan siapa dalang dan kepentingan politik mana yang ingin menyasar netizen lewat sosial media. Khususnya menyasar pengguna facebook untuk melemahkan barisan pengikut Kang Dedi Mulyadi.

Langkah mereka mengambil alih facebook atas nama Kang Dedi Mulyadi bisa dipahami sebagai upaya melemahkan tingkat popularitas dan elektabilitas Kang Dedi Mulyadi. Sebab secara popularitas dan dukungan grassroots kepada Kang Dedi Mulyadi tidak bisa dianggap hal kecil jika bersaing di Pilkada 2024 nanti. Salah satu bukti yang masih segar dalam ingatan kita adalah gerakan Kang Dedi Mulyadi memenangkan Prabowo Gibran selama proses kampanye hingga Pemilu dilangsungkan 14 Februari 2024 lalu.

Safari Cinta sebagai identifikasi gerakan Kang Dedi Mulyadi memenangkan Prabowo Gibran merupakan indikator betapa kuatnya magnet Kang Dedi Mulyadi di Jawa Barat.

Kehadiran warga hingga puluhan ribu di masing-masing acara Safari Cinta Kabupaten Kota se Jawa Barat hanya dengan seruan di media sosial. Tidak ada upaya mobilisasi secara struktural. Semua warga datang dengan alamiah. Artinya media sosial khususnya facebook menjadi basis kuat Kang Dedi Mulyadi sebagai distribusi informasi kepada dan bagi para pendukung Kang Dedi Mulyadi.

Sementara di sisi lain, figur mereka (kelompok pengambil alih facebook atas nama Kang Dedi Mulyadi) yang akan didukung di suksesi Pilkada Jawa Barat 2024 tidak punya kekuatan di facebook sebagai medsos yang paling banyak digunakan oleh netizen.

Keberadaan netizen di facebook inilah yang dilihat pengendali facebook dengan akun atas nama Kang Dedi Mulyadi sebagai peluang untuk merusak dan membangun persepsi negatif kepada Kang Dedi Mulyadi.

Tetapi langkah tenang Kang Dedi Mulyadi dan hanya memberikan klarifikasi di media sosial bahwa akun atas namanya telah dikuasai pihak lain membuktikan tingkat ketenangan Kang Dedi Mulyadi melebihi rata-rata. Lagi-lagi langkah Kang Dedi Mulyadi ini tercermin dalam buku “Orang Sunda Juga Bisa!” yang Dia tulis beberapa tahun lalu. Menurut saya, buku ini sewajarnya wajib dibaca generasi Sunda. *Rahayu..!*

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *