Maluku Utara,inakor.id-Pada setiap momentum pilkada Institusi kepolisian selalu menyiapkan anggotanya untuk menjadi walpri atau ajudan pada setiap kandidat kepala daerah, kesiapan tersebut diawali dengan seleksi berupa tes pada beberapa anggota kepolisian setempat,
Hasil tes tersebut kemudian menjadi dasar mereka disiapkan pada saat permintaan dari tim pemenangan pasangan calon kepala daerah kepada pihak polres setempat, yang berjumlah empat orang untuk satu pasangan calon.-Ternate’ Maluku Utara,(22/09/2024).
Namun hal ini tidak seperti yang terjadi di Polres Halmahera Barat, terdapat tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang meminta walpri atau ajudan kepada pihak Polres Halmahera Barat, yang mencantumkan nama anggota Polres Halmahera Barat sebanyak empat orang,
Terdapat dua anggota yang belum pernah mengikuti seleksi walpri atau ajudan, namun di akomodir oleh pihak polres Halmahera Barat, ini menjadi pembahasan di kalangan anggota Polres Halmahera Barat.
Ketua jaringan mengawal pilkada Maluku Utara Saiful Idrus menyampaikan bahwa, harusnya pihak polres Halmahera Barat lebih jeli melihat hal ini, kan yang buat seleksi mereka, bagaimana bisa justru mereka mengikuti kemauan tim pemenangan mengambil anggota kepolisian yang belum pernah mengikuti seleksi kok bisa di akomodir, ada apa ini,,,
Saya meminta agar Polda Maluku Utara lebih memperhatikan polres polres yang ada di kabupaten kota agar lebih tertib, kalau seperti ini, apa gunanya diadakan seleksi dengan biaya dari anggaran negara tetapi hasil seleksi tersebut justru tidak di akomodir, ini harus jadi perhatian kita bersama agar pilkada ini benar benar berjalan baik, baik di pihak penyelenggara, aparat pemerintah dan kepolisian maupun TNI, “ungkap nya,
(Noval/Ridwan).