Pangandaran, inakor.id – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Irna Kusmayanti yang akrab disapa Emak Irna atau Euceu Gacor angkat bicara, soal video dirinya yang beredar luas di media sosial (medsos) usai bertemu dengan sosok yang tengah digandrungi publik, Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat alias Bapak Aing. Dalam video tersebut, tampak momen Emak membuka amplop dari Bapak Aing yang berisi uang segepok usai pulang menemui Bapak Aing. Kemudian menimbulkan berbagai tafsir di kalangan warganet.

Emak menjelaskan, pertemuannya dengan Bapak Aing merupakan undangan resmi untuk berdiskusi terkait program pemerintah. Ia mengaku saat dalam perjalanan menuju Lembur Pakuan, banyak pesan masuk di WhatsApp dari rekan-rekannya yang heboh karena tahu dirinya diundang oleh Bapak Aing.

banner 336x280

“Banyak yang nge-WA, bilang ‘anjir diundang sama Bapak Aing cair euy’, tapi saya belum jawab karena saat itu fokus memikirkan apa yang akan dibicarakan dengan beliau,” ujarnya, Kamis (9/10/2025) kepada sejumlah wartawan di Kantor Kecamatan Pangandaran.

Setelah pertemuan berlangsung, Emak menulis klarifikasi melalui status WhatsApp yang disetting hanya teman-temanya yang bisa melihat, bukan di media sosial publik. Namun tanpa sepengetahuannya, video yang memperlihatkan momen tersebut justru tersebar dan menjadi konsumsi publik.

“Saya tidak pernah upload di media sosial. Hanya di status WA, itu pun hanya bisa dilihat oleh teman-teman kontak saya. Tiba-tiba ada yang unggah video itu tanpa sepengetahuan saya,” papar Emak Irna

Terkait video yang memperlihatkan dirinya menerima uang dari Bapak Aing, Emak menegaskan bahwa uang tersebut hanyalah pengganti transportasi, bukan pemberian untuk hal lain.

“Uang itu disampaikan sebagai pengganti transport. Saat bersalaman, beliau juga menepuk pundak saya sambil bilang, ‘semangat, tongkoren, sing gacor’. Itu bentuk penyemangat saja,” imbuhnya

Lebih lanjut, Emak menyebut bahwa dalam pertemuan tersebut dirinya juga diminta untuk membantu sosialisasi surat edaran terkait gerakan Sapoe Sarebu, sebuah program pemerintah yang kini tengah digencarkan Bapak aing.

“Beliau menitipkan pesan agar saya ikut membantu menyosialisasikan program Poe Ibu. Jadi konteksnya jelas, tidak ada maksud lain,” tegasnya.

Emak Irna berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat, serta mengajak publik untuk lebih bijak dalam menanggapi konten yang beredar di media sosial.

Sebagai informasi, Gerakan Sapoe Sarebu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. SE Sapoe Sarebu ditandatangani secara elektronik oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada 1 Oktober 2025.

SE tersebut ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemda Provinsi Jabar, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar.

Melalui gerakan ini, KDM – sapaan akrab Gubernur Dedi Mulyadi mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN), pelajar, dan masyarakat untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial serta memperkuat pemenuhan hak dasar di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih terkendala keterbatasan anggaran maupun akses.**

 

(Agit Warganet)

banner 336x280