KAB TANGERANG, INAKOR.ID – Dibalik kemeriahan dan kemegahan acara HUT Kabupaten Tangerang, beredar kabar duka yang tersiar dari masyarakat Kabupaten tangerang.
Kabar duka tersebut muncul pada saat acara Festival Pesisir HUT Kabupaten Tangerang yang digelar pada Minggu (6/10/2024) sore, dikawasan Pantai Tanjung Pasir, Teluknaga.
Menindaklanjuti informasi tersebut tim relawan sosial kabupaten tangerang mengujungi lokasi rumah keluarga korban dikawasan Pantai Tanjung Pasir Teluknaga dan terlihat keluarga korban sedang persiapan untuk acara tahlilan hari ke tujuh.
Namun kondisinya cukup miris dikarenakan selama tujuh hari rumah keluarga korban tidak pernah dikunjungi oleh pemerintah kabupaten tangerang.
Salah satu kelurga korban saat diwawancarai oleh tim relawan sosial kabupaten tangerang mengaku tidak pernah ada keterlibatan pemerintah daerah selama proses tahlilan sampai berkahir hari ini dan hanya diberikan uang Rp 1,5 jt pada saat hari pertama oleh panitia festival hut.
“ nggk , nggk ada, mungkin karena jauh dan hanya mengirim salam dan do,a ” ungkap keluarga korban.
Keluarga korban mengakui bahwa acara tahlilan ini masih akan berlanjut lama karena berdasarkan keyakinan agamanya serta membutuhkan biaya yang lebih besar.
” acara ini masih lama karena setelah tujuh hari masih ada 15 hari sampai dengan 100 hari, dan biayanyapun lumayan besar, namanya sekarang mah aduhh apa-apa serba mahal”
Merespon adanya pengakuan dari keluarga korban yang dinilai sama sekali tidak diperhatikan oleh pemerintah kabupaten tangerang, aktivis menyampaikan kecamanan serius atas adanya sikap acuh tak acuh pemerintah kabupaten tangerang terhadap korban Festival Pesisir.
“ pemerintah kabupaten tangerang sama halnya tidak menghargai sejarah, adat dan budaya masyarakat kabupaten tangerang, harusnya korban festival tersebut diperlakukan layaknya pahlawan karena telah mati dalam mempertahankan kelestarian budaya dan adat yang melakat pada masyarakat kabupaten tangerang” Ifran.
Menurut irfan atas sikap pemerintah kabupaten tangerang seolah tidak menghargai adat yang hidup telah bertahun lamanya pada masyarakat kabupaten tangerang, sehingga sikapnyapun pada korban festival pejuang adat dan budaya dipandang sebelah mata, anehnya lagi dalam kondisi seperti ini pemerintah kabupaten tangerang malah mengundang sejumlah artis penghibur yang tidak ada kaitanya dengan filosofi HUT Tangerang malah membuang dan memboroskan anggaran daerah.
“ tujuan HUT itu Meningkatkan rasa kebanggaan dan cinta daerah, rasa kebersamaan, Mengenang jasa para pahlawan, Menghormati sejarah perjuangan terdalu, Meningkatkan komitmen atas budaya dan adat istiadat bukan malah hedon yang sangat jauh dari nilai yang telah dibangun oleh para leluhur kabupaten tangerang”
Kami berharap pemerintah kabupaten tangerang tidak menjadikan HUT ini sebagai agenda seremonial semata dan segera pulihkan keluarga korban Festival Pesisir sebagai tanda pemerintah menghargai dan HUT dan masyarakat kabupaten Tangerang.