Subang, Inakor.id – Adanya desakan dari para Pimpinan Dewan terhadap PJ. Bupati Subang untuk Segera melakukan Rotasi Mutasi para pejabat Eselon dua di Pemerintahan Kab. Subang karena banyaknya ketimpangan dalam menempatkan Posisi Jabatan di masa Bupati Sebelumnya.
Hal tersebut sangat berdampak kepada kemampuan dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi sebagai pejabat di masing masing dinasnya.
Tuntutan yang di sampaikan unsur Pimpinan DPRD kepada Pj. Bupati Subang untuk secepatnya melakukan Rotasi mutasi Jabatan Eselon dua tersebut. Itu berdasarkan desakan dari berbagai LSM dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Subang yang beberapa kali menggelar aksi demo kekantor DPRD. Meminta Kadis Pertanian di isi oleh orang yang memiliki keilmuan di Pertanian bukan di percayakan kepada Sarjana Seni Tari.
Kemudian kepala Dinas PUPR di percayakan ke orang yang berilmu Pendidikan Sejatinya harus di percayakan kepada orang Teknik Sipil.
Sekretaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni ,S.Sos mengucapkan, rencana di laksanakan rotasi mutasi sejumlah pejabat atas dasar desakan dan tuntutan dari sejumlah Pimpinan DPRD kepada PJ. Bupati langsung, untuk mengevaluasi kinerja para kepala OPD yang di pandang Perlu untuk di lakukan rotasi mutasi.
Selama 5 Bulan PJ. Bupati Menjabat di Subang melakukan evaluasi kinerja para kepala OPD menganggap perlu di lakukan demi berjalannya pelaksanaan pemerintahan yang lebih baik lagi.
Sejumlah 29 Pejabat Tinggi Pratama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang mengikuti penilaian Potensi dan Kompetensi. Di selenggarakan oleh BKPSDM Kabupaten Subang yang bekerja sama dengan Assessment Center Kota Bandung. Rangkaian penilaian Potensi dan Kompetensi akan diselenggarakan mulai 23-26 April 2024 bertempat di Gedung Assessment Center Kota Bandung Jalan Cicendo No. 4b Bandung.
Penilaian Potensi dan kompetensi yang akan di selenggarakan meliputi beberapa rangkaian tes di antaranya yang pertama Tes Psikologi yang terdiri dari penilaian intelegensi, kepribadian, dan gaya kerja. Tes yang kedua adalah Penilaian Kompetensi yang dilakukan melalui kegiatan simulasi Analisa kasus, In-Tray, dan Leaderless Group Discussion (LGD), dan di akhiri dengan wawancara berbasis kompetensi.
(H. Ade Bom)
