RSUD Pandega, Warga Salah Ambil Jenazah Bukan Karena Minimnya Penerangan

Pangandaran, inakor.id – Wagino Sabar (55) warga Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, salah ambil jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandega Pangandaran.

Penyebab kejadian tersebut diduga minimnya penerangan di kamar jenazah RSUD Pandega.

banner 336x280

Sabar mengatakan, kejadian bermula ketika pihaknya menerima kabar dari tetangganya pada hari minggu, (16/06/2024) lalu, sekitar jam 04:00 pagi.

“Bu Mardiah (tetangganya, red) ke rumah. Saya suruh ke rumah sakit. Katanya cucu saya meninggal. Saya suruh liat ke sana (RSUD Pandega, red),” katanya kepada sejumlah wartawan

Menurutnya, sesampainya di rumah sakit, penerangan lampu di kamar jenazah sangat minim. Hal tersebut menyulitkan pihaknya mengenali identitas jenazah tersebut.

“Saya melihatnya dekat sekali (kurang lebih 20 centimeter, red) seperti mau nyium jenazah itu. Karena lampunya kecil banget. Engga keliatan,” ungkapnya

Usai melihat jenazah, kemudian Sabar pergi ke bagian administrasi. Dirinya mengira mayat tersebut adalah jenazah cucunya. Sabar pun langsung mengurusi persyaratan untuk membawa pulang jenazah wanita tersebut.

“Sampai di rumah sekitar jam 05:00 pagi, Sukarti (ibu yang diduga jenazah tersebut, red) datang pakai motor. Sampe jatuh karena shock dan engga sadar,” paparnya

Sabar menjelaskan, Sukarti memiliki riwayat struk, dia khawatir kondisinya semakin parah, karena mendengar kabar anaknya meninggal secara mendadak. Tak lama sekitar satu jam Sukarti sadar. Sukarti pun ingin melihat jenazah anaknya dengan jelas.

“Pas dilihat sambil berdiri, Sukarti langsung mundur, katanya itu mah bukan anaknya,” terangnya

Padahal jenazah tersebut sudah diakui oleh pihak keluarga sabar. Bahkan sudah diumumkan oleh warga melalui pengeras mesjid.

Warga setempat, Mardiah mengaku telah memberi kabar kepada Sabar. Dirinya mendapatkan informasi melalui poto dari bidan di RSUD Pandega.

Menurut Mardiah, jenazah tersebut sekilas mirip tetangganya bernama Eka atau cucunya pak Sabar.

Namun, dirinya merasa kurang yakin jenazah tersebut jenazah cucunya pak Sabar.

Meski begitu, dirinya diyakinkan dengan ciri-ciri bekas luka caesar di bagian perut oleh petugas RSUD Pandega.

“Ini kaya Eka cucunya pak Sabar, di bagian perut ada bekas caesar kaya Eka,” katanya sembari menirukan ucapan petugas dari RSUD Pandega

Direktur Utama (Dirut) RSUD Pandega Pangandaran, dr. Titi Sutiamah membenarkan kejadian tersebut.

“Memang di kami (RSUD Pandega, red) itu ada mayat belum ada identitas. Karena mayat itu datang jam 03:00 pagi,” katanya kepada sejumlah wartawan, saat dikonfirmasi Rabu, (26/06/2024) di RSUD Pandega.

Menurutnya, salah satu petugas RSUD Pandega menyebut jenazah tersebut terdapat kemiripan dengan tetangganya. Meski demikian, dirinya menampik dengan kurangnya penerangan lampu di kamar jenazah. Karena menurutnya lampu sudah sesuai.

“Bukan lampu yang tidak jelas, kalau lampu tidak jelas kan, seharusnya bu kader (Mardiah) juga tidak bisa melihat. Jadi kalau dari penerangan sudah jelas (terang, red),” ujarnya

Titi menduga, permasalahan tersebut karena usia bapak Sabar yang sudah tua.

“Mungkin si bapak Sabar itu usianya sudah tua. Jadi bukan penerangan yang tidak jelas,” tandasnya (Agit Warganet)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *