Manado, Inakor.id – Sebuah kapal penumpang KM Gurita mengalami kebakaran hebat di dermaga 3 pelabuhan Manado pukul 10.00 Wita. Kebakaran disebabkan oleh percikan api dari kompor gas yang berada di dapur buritan kapal, Selasa (10/12/2024).
Beruntung, meskipun kebakaran terjadi di tengah laut tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun satu orang koki kapal mengalami korban luka bakar akibat kebakaran tersebut.
Tim gabungan yang terdiri dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Manado, Basarnas, TNI-Polri, Pemadam kebakaran dan instansi terkait lainnya bergerak cepat untuk memadamkan api dan melakukan evakuasi.
Proses penyelamatan berlangsung dramatis dengan penanganan keadaan darurat kebakaran dibawah koordinasi Kepala Kantor KSOP Manado, Kolonel Amrul Adriansyah SE, MH.
“Beberapa anggota kru kapal seperti Andre, Ishak, Deki dan Hendri berusaha memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan namun upaya tersebut tidak berhasil. Mualim jaga kapal segera menghubungi nakhoda dan mengontak petugas KSOP Manado via Radio untuk meminta bantuan pemadam kebakaran dan evakuasi”
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Pengaman Pelayaran dan Pengawasan (KBPP) KSOP Manado menerima laporan dan langsung menghubungi Kepala Kantor KSOP Manado. Sebagai koordinatir, Kepala KSOP Manado berkoordinasi dengan GM PT. Pelindo dan meminta bantuan dari Kepala Kantor SAR Manado, dua unit mobil pemadam kebakaran, tim medis BKK Pelabuhan Manado dan dua unit ambulans serta aparat keamanan dari Polsek dan Posal Pelabuhan Manado.
Tim pemadam kebakaran yang tiba dilokasi segera mengambil alih pemadaman dengan peralatan yang ada, mengarahkan angin untuk menghindari api meyebar dan menyingkirkan barang-barang mudah terbakar di sekitar sumber api.
Sementara itu tim SAR Manado bersama tim KSOP dan medis bekerjasama memastikan penumpang dan kru kapal lainnya di evakuasi dengan aman ke jalur evakuasi yang telah ditentukan.
Kepala KSOP Kelas III Manado, Kolonel Amrul Adriansyah SE, MH mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan simulasi kesiapsiagaan personil dalam menghadapi keadaan darurat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil jelang perayaan Natal dan Tahun Baru dengan harapan koordinasi dan kewaspadaan semua pihak terkait dapat berjalan lancar,” jawab Amrul.
Amrul juga menambahkan simulasi darurat ini bertujuan memperkuat kekompakan tim dalam menangani situasi krisis, terutama masa padat seperti perayaan hari besar termasuk Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri.
(Susi)