Aceh Tenggara, inakor.id — Rumah dinas atau Pendopo Bupati Kabupaten Aceh Tenggara dilempar botol kaca berisi kain dan minyak tanah yang sering disebut bom molotov pada Selasa (27/2/2024) sekira pukul 4 pagi.
Teror yang terjadi terhadap Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir, M.Si beserta keluarga bukan hanya sekali ini, sebelumnya juga pernah terjadi penyerangan dari warga yang membawa pisau golok ke rumah dinas Pj Bupati Aceh Tenggara tersebut.
Pelemparan bom molotov itu dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) ke Pendopo. Namun, saat peristiwa itu Pj Bupati Aceh Tenggara tidak berada di tempat karena sedang menjalankan tugas di luar daerah.
Sebelumnya juga beberapa waktu lalu, pintu gerbang Pendopo Bupati Aceh Tenggara pernah ditabrak dengan sebuah mobil pribadi dan mengenai mobil dinas BL 1 H yang terparkir di teras Pendopo, pelaku turun dari mobil dengan memegang sebilah pisau golok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun inakor.id menyebutkan, pada saat kejadian pelemparan bom molotov itu, petugas pengamanan yang berjaga dari Satpol PP berinisial H sedang berada di pos jaga bersama teman-temannya. Tiba-tiba H dan temannya mendengar suara letupan dan suara pecahan botol kaca.
Lalu H dan temannya bergegas menghampiri lokasi yang dilempar botol kaca berisikan minyak dan kain sumbu di Pendopo tersebut.
Pecahan botol kaca berserta minyak berserakan di lantai, dari baunya minyak tanah yang dicampur minyak jenis pertalite.
Pasca kejadian, kini lokasi itu sudah dibersihkan. Tetapi, lantai keramik pendopo Bupati Aceh Tenggara itu masih tercium bau minyak akibat bom molotov jenis botol kaca yang pecah dan berserakan di lantai.
Hingga saat ini pelaku dan apa motifnya belum diketahui, petugas masih mendalami kasus ini, dan pengumpulan CCTV pendopo serta CCTV milik warga yang tinggal di sekitar rumah dinas Bupati Aceh Tenggara tersebut. [Amri Sinulingga]