SERANG – Inakor.id – Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Serang turut mengawal proses relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stadion Maulana Yusuf yang telah dilaksanakan beberapa hari lalu. Relokasi ini merupakan langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang melalui Disparpora bekerja sama dengan APKLI untuk menata PKL yang sebelumnya berjualan di lingkar luar stadion agar berpindah ke dalam area stadion.
Ketua APKLI Kota Serang, Hasuri Abdul Hamid, S.H., mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan edukasi dan pengarahan kepada para PKL agar memahami maksud serta tujuan relokasi yang dilakukan pemerintah.
“Kami APKLI akan selalu mendampingi PKL di Kota Serang. Terkait PKL di stadion, memang diperlukan penanganan khusus. Setelah kami edukasi, mereka justru proaktif dan menerima kebijakan ini. Namun, yang kami temukan bukan persoalan di pedagangnya, melainkan adanya permainan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Hasuri.
Lebih lanjut, Hasuri menjelaskan bahwa penyelesaian permasalahan PKL di Stadion Maulana Yusuf harus mempertimbangkan berbagai aspek. Hasil investigasi awal APKLI mengindikasikan bahwa para PKL kerap menjadi objek kepentingan oknum tertentu yang mencari keuntungan pribadi maupun kelompok.
“Kami menemukan dugaan adanya praktik pungutan secara ilegal terhadap para pedagang, yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai langkah selanjutnya, Hasuri menegaskan bahwa APKLI akan terus mengawal dan mengadvokasi para PKL di stadion agar mereka tidak menjadi korban praktik ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut.
“Kami akan terus mengawasi saudara-saudara PKL di stadion. Jika mereka benar dijadikan objek oleh oknum yang bermain dengan cara ilegal, kami akan berdiri di depan untuk membela mereka,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi lingkar luar Stadion Maulana Yusuf sudah bersih dari PKL, dengan para pedagang terkonsentrasi di dalam area stadion.
(Rohim)
