Pangandaran, inakor.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran menuai kritikan setelah perjalanan dinas yang mereka lakukan dianggap lebih mirip “touring” daripada kegiatan kedinasan pada umumnya.
Salah satu kritikan datang dari Ketua IPNU Kabupaten Pangandaran, karena dianggap tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, Kemenag Kabupaten Pangandaran juga dikritik karena tidak hadir dalam acara besar di salah satu pondok pesantren (ponpes).
Menanggapi kritikan tersebut, Kepala Kemenag Pangandaran, H. Yayan Herdiana angkat bicara.
Ia mengatakan, bahwa perjalanan dinas yang dilakukan adalah bagian dari kegiatan pembinaan pegawai dan rapat koordinasi madrasah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kemenag.
“Sebenarnya ini adalah kegiatan kedinasan yang resmi. Kami mengundang pihak yang berkompeten untuk hadir,” Katanya kepada inakor.id, Jumat (07/02/2025).
Yayan berpendapat, tidak semua pegawai mengikuti kegiatan tersebut, melainkan mereka yang tidak sedang bertugas langsung, seperti pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA), yang masih harus melayani masyarakat.
“Kami fokuskan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja pegawai,” terangnya
Tidak semua pegawai mengikuti kegiatan tersebut, melainkan mereka yang tidak sedang bertugas langsung.
“Seperti pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA), yang masih harus melayani masyarakat,” tutup Yayan (*)