Bupati Pangandaran, Target Pendapatan Libur Lebaran 2025 Sebesar Rp. 9 Miliyar Tercapai

Pangandaran – inakor.id – Berita sebelumnya, destinasi wisata Pangandaran akan berhasil mencapai target pendapatan sebesar Rp. 9 Miliyar dari pendapatan pintu masuk objek wisata dan pajak Hotel, serta restoran selama musim liburan terakhir.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami mengatakan, bahwa pencapaian ini sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan pemerintah daerah.

banner 336x280

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten (Disparbud) Kabupaten Pangandaran bersama para pelaku usaha wisata menjadi pihak utama dalam pencapaian target pendapatan ini.

Ribuan wisatawan dari berbagai daerah turut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya pendapatan sektor pariwisata.

Selama musim liburan, jumlah kunjungan wisatawan meningkat signifikan, yang berdampak langsung pada pendapatan daerah. Pendapatan ini berasal dari retribusi masuk kawasan wisata, sektor perhotelan, kuliner, serta usaha pendukung lainnya.

*Target pendapatan sebesar Rp. 9 Miliyar Selama Libur Lebaran 2025 Tercapai*

Target pendapatan sebesar Rp. 9 Miliyar yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran berhasil tercapai di libur lebaran 2025 (H+1 hingga H+8).

Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengatakan, bersyukur sekaligus apresiasi atas antusiasme wisatawan serta kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan momen libur Lebaran di Pangandaran.

“Alhamdulillah dengan kerja keras, kekompakan, kebocoran bisa kami atasi dan target Rp. 9 Miliyar sudah tercapai. Kami masih ada beberapa lagi sebetulnya. Dari angka itu bisa lebih. kemarin dari tiket masuk tiket masuk wisata sekitar Rp. 7,5 milyar dan Rp.1,5 milyar dari pajak hotel dan restoran,” katanya kepada sejumlah wartawan, Selasa, (08/04/2025).

Jumlah pengunjung sendiri untuk keseluruhan mencapai 422.000 orang.

“Dari seluruh destinasi, jadi sebetulnya kalau bicara tahun 2024 dengan 2024 sangat signifikan, berarti betapa banyak kebocoran selama ini,” ujar Citra

Menurutnya, pencapaian tersebut buah dari hasil kerja kerasnya selama ini yang menerapkan pengetatan (perda, red) sesuai aturan yang berlaku. Meski terkadang merasa dilematis.

“Masyarakat Pangandaran belum terbiasa. Saya kan bingung juga, pemerintah daerah agak susah. Kalau saya memeriksa KTP satu-satu kan satu hal yang tidak mungkin,” ucap Citra

Citra menjelaskan, kenapa pemda tegas, karena banyak sekali orang pribumi yang memanfaatkan situasi ini atau momen ini dengan menjadi calo.

“Dengan memanfaatkan orang yang sebenarnya mereka tidak kenal dibawa ke dalam wisata,” terangnya (Agit Warganet)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *