Sumedang, Inakor.id – Camat Wado, Dadang Sundara, mengajak seluruh warga Wado untuk menyukseskan program Peduli Wado atau Pedo. Gerakan ini adalah mengumpulkan sejumlah uang yang jumlahnya tidak ditentukan, begitu juga dengan waktunya. Pengumpulan uang ini meniru salah satu budaya dan tradisi ang kerap ada di tengah masyarakat Sumedang sejak dulu yaitu perelek.
“Program peduli wado ino semacak tradisi kita-kita sejak dulu yaitu menyimpan sedikit atau segenggam beras di suatu wadah untuk dikumpulkan dan diberikan kepada warga yang membutuhkan, nah sekarang beras itu diganti uang, mau berapapun dan kapanpun memberinya, itu terserah, hanya nanti diatur oleh petugas yang ditunjuk di setiap desa,” papar Dadang, Selasa, 14 November 2023.
Kini,
Diungkapkan, konsep beas perelek ini yang diimplementasikan pada program Peduli Wado kini sudah berjalan baik.
“Jadi, konsep beas perelek ini telah dilakukan di lingkungan kepegawaian Kantor Kecamatan Wado dengan sebutan Peduli Wado (Pedo). Saya sendiri yang menginisiasi, agar pegawai mau menyisihkan uang setiap bulannya untuk peduli sosial,” ujar camat.
Uang yang telah disisihkan besarannya tidak ditarget, tergantung keikhlasan pegawai.
“Pedo sudah terealisasi, bahkan kami sudah mampu membantu sejumlah pedagang kecil, meski nilainya belum bisa besar,” kata Dadang.